Tuesday, 15 October 2013

Fenomena Petir

Petir terjadi karena adanya perbedaan potensial antara awan dan bumi. Awan yang sebelumnya tidak bermuatan menjadi bermuatan disebabkan oleh pergerakannya yang terus menerus secara teratur, pergerakan tersebut terjadi karena:
- Kondisi udara yang lembab (konsentrasi air yang banyak)
Kelembaban terjadi karena adanya pengaruh sinar matahari yang menyebabkan terjadinya penguapan air di atas permukaan tanah (daerah laut, danau) sehingga udara banyak mengandung uap air. 

- Gerakan angin ke atas
Pergerakan udara ke atas disebabkan karena udara menjadi panas di permukaan bumi akibat sinar matahari sehingga mempunyai kerapatan yang lebih rendah dari udara di atasnya dan udara pun bergerak ke atas.

Selama pergerakan itu dia akan berinteraksi dengan awan lainnya sehingga muatan negative akan berkumpul pada salah satu sisi, dan muatan positif pada sisi sebaliknya. Jika perbedaan potensial antara awan dan bumi cukup besar, maka akan terjadi pembuangan muatan negatif (electron) untuk mencapai kesetimbangan. Pada proses ini, media yang dilalui electron adalah udara, dan pada saat electron mampu menembus ambang batas isolasi udara inilah akan terjadi ledakan suara yang menggelegar. Ledakan suara disebabkan oleh petir yang memanaskan udara sampai 30.000 oC. Udara yang sangat panas itu mengembang dengan cepat dan mengerut ketika dingin. Proses ini menimbulkan gelombang bunyi. Petir lebih sering terjadi pada musim hujan karena pada keadaan tersebut udara mengandung kadar air yang lebih tinggi sehingga daya isolasinya turun dan arus lebih mudah mengalir. Karena adanya awan yang bermuatan positif dan negatif, maka petir juga bisa terjadi antar awan yang berbeda muatan. Petir jenis ini dapat mengganggu aktifitas penerbangan.

Proses terjadinya petir

0 comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...