Sunday 1 September 2013

Cara Kerja Sistem Pengendalian - Tugas Pengantar Teknik Fisika Jurusan TF ITS

Pintu Otomatis
Pintu otomatis dapat bekerja untuk membuka dan menutup secara otomatis dengan menggunakan teknologi sensor. Sensor merupakan suatu perangkat yang dapat mendeteksi keberadaan seseorang atau objek lainnya ketika orang atau objek tersebut mendekati pintu otomatis. Biasanya, sensor-sensor tersebut akan diletakkan di sekitar pintu otomatis. Sensor-sensor ini juga akan diletakkan di kedua sisi yaitu sisi dalam dan sisi luar pintu otomatis tersebut, sehingga pintu otomatis dapat bekerja dari kedua sisi. Sensor kemudian akan mengaktifkan sistem yang akan menggerakkan motor yang akan membuka dan menutup pintu otomatis.

Jenis-Jenis Sensor pada Pintu Otomatis dan Cara Kerjanya

Sensor Optik
Sensor ini akan memancarkan tirai infra merah yang berupa cahaya yang tidak tampak oleh mata pada jarak jangkauan tertentu. Sensor ini akan bereaksi jika seseorang atau sesuatu menghalangi cahaya infra merah yang dipancarkan. Jika seseorang memasuki area yang disinari dengan cahaya ini, maka pancaran cahaya akan terganggu dan menjadi tidak utuh. Hal ini menyebabkan program perintah untuk menutup pintu terganggu. Terganggunya program untuk menutup pintu akan menyebabkan pintu otomatis akan terbuka. Jika objek telah menjauh dari jarak jangkauan sensor dan sinar sensor kembali utuh, maka pintu otomatis akan menutup kembali.

Sensor Gerakan 
Sensor ini akan memancarkan radar gelombang mikro. Hampir sama seperti pada sensor optik, jika seseorang atau sesuatu berada dalam jangkauan radar maka sensor akan bereaksi membuka pintu otomatis.

Sensor Panas Tubuh
Ketika seseorang berada di depan sensor panas tubuh, maka sensor panas tubuh akan menghitung panjang gelombang yang dihasilkan oleh tubuh manusia tersebut. Ketika orang tersebut berada dalam keadaan diam, maka panjang gelombang yang dihasilkan berupa panjang gelombang yang konstan dan menyebabkan energi panas yang dihasilkan digambarkan hampir sama dengan kondisi lingkungan di sekitarnya. Ketika orang tersebut melakukan gerakan, maka panjang gelombang yang dihasilkan berupa panjang gelombang yang bervariasi sehingga menghasilkan panas yang berbeda dengan kondisi lingkungan di sekitarnya. Panas yang dihasilkan ini akan dideteksi oleh sensor dan dilanjutkan dengan reaksi untuk membuka pintu otomatis.

Sensor Tekanan
Sensor ini biasanya diletakkan di bawah keset yang berada di depan pintu. Sensor ini akan bereaksi terhadap tekanan berat objek yang berada di atasnya. Dan jika sensor telah menerima batasan minimal berat yang diperlukan untuk membuka pintu, maka pintu otomatis pun akan terbuka.

Sensor Jarak Jauh
Pada sensor ini dibutuhkan pengendali jarak jauh yang dioperasikan secara manual untuk membuka dan menutup pintu. Sensor jenis ini biasanya dipakai pada pintu garasi otomatis.


Parkir Otomatis

Teknologi ini menggunakan system sensor ultrasonic dan electric power assisted steering (EPAS) atau semacam kemudi otomatis, untuk memposisikan mobil secara otomatis dengan cara mengkalkulasikan dan mengoptimalkan sudut lingkar kemudi saat mobil sedang melakukan parkir parallel. Parkir parallel adalah parkir mobil yang saling membelakangi atau berjajar yang biasanya terjadi di pinggir jalan kota-kota besar. Data-data yang ditangkap sensor akan dianalisis oleh prosesor berkemampuan tinggi yang dipasang pada mobil. Lalu prosesor akan memberikan instruksi kepada mobil untuk melakukan langkah berikutnya, dengan menyambungkan data sinyal ke bagian sistem kemudi.
System ini dilengkapi juga dengan tampilan visual dan audio yang akan memberitahukan pengendara mengenai jarak mobilnya dengan mobil lain, orang disekitarnya, tembok pembatas atau dengan benda lain yang ada disekitar kendaraan. Dengan adanya system ini pengendara tinggal menekan tombol Assist Park yang ada pada panel mobil, maka secara otomatis mobil akan bergerak untuk parkir dengan cepat dan yang pasti aman tanpa harus memegang setang kemudi. Pengemudi hanya tinggal menginjak gas dan rem saja, mobil akan menyesuaikan sendiri posisinya. Untuk mendapatkan gambar visual, system ini menggunakan kamera yang dipasang pada badan bawah mobil. 

Pendeteksi Beban pada Lift
Ketika manusia masuk ke dalam lift, apabila melebihi kapasitas beban yang telah di tentukan sebesar 680 Kg atau 10 orang maka pada system pendeteksi beban ( switch overload ) yang terhubung dengan governoor, akan menonaktifkan semua rangkaian sehingga elevator ( lift ) tidak berfungsi. Serta mengaktifkan buzzer alarm dan otomatis pintu lift akan tetap terbuka sampai beban di kurangi. Setelah beban di kurangi, maka governor akan mengaktifkan kembali rangkaian, dan buzzer alarm pun padam otomatis pintu lift akan tertutup. Selanjutnya motor penggerak yang terhubung dengan governor akan menjalankan elevator sesuai dengan tujuan dari tombol yang di minta. Dimana system pendeteksi beban ini sebagai indikator feedback.







Hand Dryer
Pengering tangan terdiri dari elemen pemanas yang diaktifkan ketika tombol ditekan atau sensor gerak inframerah dipicu. Elemen pemanas umumnya terbuat dari Nichrome (nikel dan kromium hybrid) yang menghasilkan panas hingga 50 derajat di atas suhu udara ambien. Udara ditiupkan melalui elemen pemanas yang membuat udara hangat. Udara ditiup keluar dari sebuah tabung yang menunjuk ke bawah dan berfokus udara ke tangan Ketika udara hangat mengalir dengan cepat melalui tangan yang basah, air menguap dan tangan dikeringkan. 
Gambar Hand Dryer




Traffic Light  ATCS (Automatic Traffic Light Control System)
Sistem ATCS yang dapat bekerja menentukan lama penyalaan lampu hijau secara otomatis berdasarkan distribusi kepadatan. Sistem ini mengontrol lampu Lalu Lintas otomatis dengan menggunakan kamera berbasis mikrokontroller. Kamera digunakan sebagai pengamat kepadatan kendaraan pada suatu persimpangan. Hasil pengamatan diolah PC sehingga diperoleh persentase kepadatan pada tiap-tiap jalur. 

Mikrokontroller bekerja menyalakan lampu lalu lintas secara default kontrol yaitu searah dengan arah jarum jam. Jika PC terkoneksi dengan mikrokontroller maka mikrokontroller mengirimkan informasi jalur mana yang lampu hijaunya akan menyala. Kemudian PC mengolah gambar persimpangan dan menentukan besarnya persentase kepadatan serta lama penyalaan lampu hijau untuk jalur yang telah ditentukan. Apabila tidak
ada koneksi antara PC dan mikrokontroller maka lama penyalaan lampu hijau adalah 6 detik.
Persentase kepadatan pada tiap-tiap jalur juga dipengaruhi dari persimpangan sebelumnya yang terhubung pada tiap-tiap jalur secara simulasi. Sistem ini dapat bekerja menentukan lama penyalaan lampu hijau dengan persentase keberhasilan sebesar 100%.






Download PDF nya di sini


0 comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...